Hilirisasi Kemenyan? Kemenperin Setuju, Ini Syaratnya!

Admin

01/06/2025

2
Min Read

On This Post

“`html

Menanggapi usulan dari Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Bapak Luhut Pandjaitan, mengenai hilirisasi kemenyan, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memberikan respons. Kemenperin menyatakan dukungannya terhadap ide tersebut, asalkan ketersediaan bahan baku terjamin dan permintaan pasar terhadap produk hilir kemenyan ada.

Febri Hendri Antoni Arief, Juru Bicara Kementerian Perindustrian, menjelaskan bahwa permintaan komoditas kemenyan datang dari berbagai penjuru, baik dari pasar domestik maupun internasional. Secara khusus, India dan China menjadi negara-negara yang aktif mencari produk kemenyan untuk memenuhi kebutuhan mereka.

"Kemenperin akan senantiasa mendukung upaya hilirisasi kemenyan, selama komoditas tersebut tersedia, bahan bakunya dapat diperoleh di Indonesia, dan tentunya ada permintaan pasar yang kuat. Kita semua tahu bahwa permintaan tersebut eksis, baik di dalam negeri maupun di pasar internasional, terutama di India dan China," ujarnya dalam konferensi pers Rilis IKI di Kemenperin, Jakarta, pada hari Selasa, 27 Mei 2025.

Sementara itu, Merrijantij Punguan Pintaria, Direktur Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar Kementerian Perindustrian, menyoroti kaitan erat antara pengembangan potensi komoditas kemenyan dengan pengembangan atsiri.

Dari total 97 tumbuhan atsiri yang dikenal di seluruh dunia, 40 jenis di antaranya dapat ditemukan di Indonesia, dan 25 jenis telah berhasil dihilirisasi. Meskipun demikian, Merriyanti mengakui bahwa peta jalan khusus untuk hilirisasi kemenyan saat ini belum tersedia.

"Secara spesifik, *roadmap* untuk pengembangan kemenyan memang belum ada. Namun, secara garis besar, pengembangan atsiri secara umum sedang dalam proses penyusunan di Direktorat Jenderal Industri Agro," tambahnya.

Sebelumnya, melalui unggahan di akun Instagram pribadinya, Luhut menyampaikan bahwa hilirisasi kemenyan memerlukan perhatian serius dari pemerintah, sejajar dengan upaya hilirisasi nikel dan timah. Kemenyan dari Indonesia, menurutnya, telah berhasil menembus pasar Asia hingga Eropa.

"Ekspor kemenyan kita pada tahun 2024 mencapai angka 43 ribu ton, dengan nilai yang melampaui US$ 52 juta. Sekitar 30% masyarakat di wilayah Tapanuli Utara dan Humbang Hasundutan menggantungkan hidup mereka pada komoditas yang berharga ini," tulis Luhut di akun Instagram @luhut.pandjaitan.

“`